TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan perwakilan Dana Moneter Dunia (IMF) dan World Bank (Bank Dunia) di Amerika Serikat pada Senin, 16 November 2020. Dalam persamuhannya, Luhut sempat membahas soal UU Cipta Kerja.
“Pertemuan hari ini menurut saya luar biasa karena tidak saya duga begitu baik respons dari pertemuan-pertemuan sepanjang hari,” ujar Luhut dalam keterangannya, Selasa, 17 November 2020.
Dia menjelaskan soal UU Cipta Kerja yang disahkan sejak Oktober lalu. Menurut dia, Presiden Bank Dunia David Malpass mengapresiasi beleid itu lantaran memberikan manfaat bagi masyarakat.
Di samping membahas UU Cipta Kerja, pertemuan Luhut dengan pejabat lembaga internasional merembuk soal penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Dia mengklaim IMF memuji Indonesia sebagai negara yang berhasil menerapkan disiplin fiskal yang baik sehingga pada saat krisis, negara dapat mengeluarkan stimulus tanpa meningkatkan beban utang signifikan.
Tak hanya bertamu IMF dan Bank Dunia, Luhut juga menjumpai CEO Conservation International M. Sanjayan dan perwakilan United States Trade Representatives (USTR), Robert Lighthizer. Dalam pertemuan dengan CEO CI, Luhut membahas peluang investasi untuk program konservasi dan restorasi untuk kredit karbon baik di kawasan pesisir dan darat.
Sedangkan dengan USTR, Luhut menyampaikan apresiasi atas kerja sama GSP Review yang dapat diselesaikan dengan baik. Perpanjangan GSP, kata Luhut, membuka peluang lapangan kerja dan kesempatan bagi banyak UKM di Indonesia.